Rabu, 27 Januari 2010

Kambing Etawa

Kambing Etawa
Kambing yang lagi naik daun ini (bukan yang makan daun..) banyak menjadi idola peternak indonesia. Mulai untuk diambil anakannya, susunya bahkan keelokan tubuh dan warnanya dalam kontes. konon kalau sudah menang kontes harganya bisa mencapai Rp 40 juta....Wouuh.

Kambing Etawa didatangkan dari India yang disebut kambing Jamnapari. Badannya besar, tinggi gumba yang jantan 90 sentimeter hingga 127 sentimeter dan yang betina hanya mencapai 92 sentimeter. Bobot yang jantan bisa mencapai 91 kilogram, sedangkan betina hanya mencapai 63 kilogram. Telinganya panjang dan terkulai ke bawah. Dahi dan hidungnya cembung. Baik jantan maupun betina bertanduk pendek. Kambing jenis ini (F1) mampu menghasilkan susu hingga tiga liter per hari. Keturunan silangan (hibrida) kambing Etawa dengan kambing lokal dikenal sebagai sebagai kambing "Peranakan Etawa" atau "PE". Kambing PE berukuran hampir sama dengan Etawa namun lebih adaptif terhadap lingkungan lokal Indonesia tetapi susu yang dihasilkan tidak sebanyak dari indukan aslinya (F1).

Perawatan kambing etawa ini tidak jauh berbeda dengan jenis kambing lokal. Tetapi jika diperuntukan untuk perah atau kontes tentu akan memerlukan perawatan khusus dibanding sekedar sebagai kambing pedaging. Demikan halnya dengan penyakit yang sering hinggappun juga tidak jauh berbeda. Kudis, cacingan, tetanus, mencret dan yang lainnya memerlukan penanganan yang sama. Karena itu faktor kebersihan kandang, kualitas pakan dan kebersihan ternak itu sendiri perlu dipehatikan.

Soal prospek berternak kambing etawa ini tidak perlu diragukan lagi. Pemilihan kualitas indukan akan menentukan keberhasilan usaha nantinya. Yang terpenting kita harus tahu pemanfaat ternak kita nantinya untuk keperluan apa (pedaging/perah/kontes) sehingga kita bisa menentukan jenis dan kualitas indukan yang akan kita pilih.

Penyadur: Team Naga SP (disadur sebagian dari wikipedia)

0 komentar: