Makin banyak produk susu kambing di pasaran ikut mengatrol para peternak mendongkrak produksi susu kambingnya. Di satu sisi ada satu nilai plus namun di sini lain mempunyai efek negatif. Sisi positifnya adalah tentu produksi yang banyak akan menunjang kebutuhan pasar tersebut. Namun ada hal negatif yang dilakukan oknum peternak di dalam melihat celah peluang manis itu dengan melakukan oplosan terutama pada produk susu kambing segar atau memberi pemacu produksi si kambing etawa agar menghasilkan susu yang berlimpah. Syah-syah saja, tetapi masalahnya susu yang dihasilkan tentu saja mempunyai kandungan air yang lebih banyak dibanding dengan kandungan utama yang ada didalamnya.
Bila dilihat sepintas hal tersebut di atas tidak kelihatan atau kasat mata, tapi tentu "lidah tidak bisa bohong". Bagi yang sudah terbiasa tentu bisa membedakan rasa khas susu kambing yang berkualitas dengan susu kambing yang sudah 'diproses'.
Jika diproses menjadi susu kambing etawa bubuk tentu lebih mencolok lagi. Hasil bahan baku dari susu kambing etawa yang kurang baik, entah dari perawatan ternak atau karena proses yang kurang fair akan berdampak jelas saat diolah menjadi susu kambing etawa bubuk.
Jika kadar air yang terlalu banyak akan terlihat pada waktu menjadi hasil susu kambing etawa bubuk yang sedikit dibanding dengan hasil yang diproses dari susu kambing segar yang berkualitas dengan kadar air sedikit. Jelas kualitas susu kambing opos akan merugikan pihak produsen. Dan tidak itu saja, bagi konsumenpun akan turut merasakan dampak yang kurang posistif akibat mengkonsumsi susu kambing etawa bubuk tersebut dikarena pengaruh khasiat yang jelas berkurang dari yang diharapkan.
Jadi jangan hanya pertimbangan harga murah, target kesembuhan dari khasiat susu kambing etawa bubuk terabaikan.
0 komentar:
Posting Komentar